Selasa, 29 September 2015

PENGERTIAN EKSPOR - IMPOR



Pengertian, Tujuan, Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor
Kegiatan perdagangan internasional melibatkan minimal dua pihak, yaitu eksportir dan importir.  pengertian ekspor dan pengertian impor menurut para ahli telah mendefinisikan yang telah disimpulkan dimana ekspor dan impor memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing dan ekspor dan impor juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi.

A.   EKSPOR
Banyak orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan tersebut disebut ekspor, dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri. Jika tidak lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan- keuntungan.
Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.
 Adapun barang-barang yang termasuk nonmigas sebagai berikut.
  1. Hasil pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra.
  2.  Hasil laut terutama ikan dan kerang.
  3. Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas.
  4. Hasil tambang nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.;
Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu negara. Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dan dalam negeri maupun keadaan di luar negeri. Beberapa Faktor tersebut adalah sebagai berikut.
  1.  Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri
Apabila pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir, eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain penyederhanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai  biaya ekspor, pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana ekspor.
  1. Keadaan pasar di luar negeri dalam negeri
Kekuatan permintaan dan penawaran dan berbagai  negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila  jumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak dari pada jumlah barang yang ditawarkan, maka harga  cenderung naik. Keadaan ini akan mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya
  1. Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar
Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.
Untuk mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
  1. Menambah macam barang ekspor
     Misalnya, semula niengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak kelapa sawit.
Adapun penganekaragaman honisontal berarti menambah macam barang yang diekspor dengan barang yang tidak merupakan produk lanjutan dan barang lama.
  1. Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor
     Agar ekspor meningkat, pemenintah perlu membenikan fasilitas kepada produsen barang  ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah. Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
  1. Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
        Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah.Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang nendah.
  1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif
      Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan kemudahan-kemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
  1. Menjaga kestabilan kurs valuta asing
       Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai rupiah dan hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
  1. Pembuatan perjanjian dagang internasional
         Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang. Dengan peianjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang pasti
  1. Peningkatan promosi dagang di luar negeri
       Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan laiƱnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
      Selain itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri. Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC ) yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri.
  1. Penyuluhan kepada pelaku ekonomi
          Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor. Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut

Manfaat Kegiatan Ekspor
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kegiatan ekspor sebagai berikut...
  1.  Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia
          Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri.
       Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar.
Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.
  1. Menambah Devisa Negara
       Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.
  1. Memperluas Lapangan Kerja
         Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.



B.   IMPOR
Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dan luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir. Importir melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba. Kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
1)  negara penghasil mempunyai sumber daya alam yang lebth banyak,
2). negara penghasil bisa memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah, dan
3). negara penghasil bisa memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat. Untuk meliridungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah (kuota) impor. Selain untuk melindungi produsen dalam negeri, pembatasan impor juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara.
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1) Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri.
2) Mengurangi keluamya devisa ke luar negeri.
3) Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memperkuat posisi neraca pembayaran.
Negara yang melakukan pembatasan impor juga menerima dampak yang tidak diinginkan.
 Dampak negatifnya sebagai berikut:
1) Jika terjadi aksi balas-membalas kegiatan pembatasan kuota impor, maka perdagangan internasional menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah, terganggunya pertumbuhan perekonomian negara-negara yang bersangkutan.
2) Karena produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing, mereka cenderung kurang efisien dalam produksinya. Bahkan tidak hanya itu, produsen juga kurang tertantang untuk meningkatkan mutu produksinya. Kegiatan pembatasan kuota impor oleh suatu negara dapat mengakibatkan tindakan balasan bagi negara yang merasa dirugikan.

Manfaat Kegiatan Impor
Kegiatan Impor juga Memiliki Manfaat seperti dibawah ini...
  1.  Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan
        Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang berbeda-beda.
         Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika memperoleh minyak kelapa sawit.
        Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan alat-alat tersebut.
  1.  Memperoleh Teknologi Modern
         Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih cepat dan jelas.
          Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana. Pengembangan teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi dari luar negeri.
Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern.
  1.  Memperoleh Bahan Baku
        Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk memproduksi mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus menjaga pasokan bahan bakunya.


PROSES PENERIMAAN BARANG EKSPOR



1

Proses Penerimaan Barang Import
Menerima draft Dokumen
Admin BC menerima draft Dokumen dari admin Impor
Input data draft pada Program TPB Ver. 2.5.5 (BC 2.3)
Admin BC menginput semua data draft B/L, Packing List dan Invoice ke dalam Program TPB Ver. 2.5.5 (BC 2.3)
Menerima dokumen asli
Admin BC menerima dokumen asli dari admin Impor
Koreksi dokumen
Admin BC mencocokan kembali antara dokumen draft dengan yang asli, perbaiki hasil inputan jika ada perubahan
Menerima data Manifest
Admin BC bisa menerima data manifest dari PPJK atau langsung lihat di Portal Pengguna Jasa dan memadukan keduanya
Yang isinya :
No B/L, Tanggal B/L, No Master B/L, Tanggal Master B/L, No BC 11, Tanggal BC 11, No Pos, Tanggal Tiba, Tempat Penimbunan Sementara, Freight, Berat Kotor
Input data Manifest
Admin BC menginput dan melengkapi semua data manifest yang dibutuhkan kedalam Program TPB Ver. 2.5.5 (BC 2.3)
Mengirim data BC 2.3
Admin BC mengirim BC 2.3 Impor mempergunakan Program TPB Ver. 2.5.5, dengan cara merubah menjadi bentuk EDIFACT dan melakukan komunikasi hingga mendapat jawaban SPPB atau reject, jika reject segera lakukan perbaikan sesuai dengan keterangan pada reject
Cetak Dokumen BC 2.3
Setelah mendapat jawaban SPPB admin BC mencetak SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang), dan BC 2.3 Impor, kemudian membubuhi setempel perusahaan dan tandatangan kuasa direksi yang tertera pada API-P
Membuat Surat Kuasa
Admin BC membuat surat kuasa untuk proses pengeluaran dan pengambilan D.O yang di bubuhi materai RP.6.000,00 beserta stempel perusahaan dan tanda tangan kuasa direksi yang tertera pada API-P
Kirim dokumen BC 2.3 ke PPJK
Kirim semua dokumen Import ke PPJK untuk proses perijinan pengeluaran barang inmpor
Penerimaan Barang Impor
Admin BC menerima dokumen BC 2.3 Impor, dan surat jalan kontainer
Distribusikan Dokumen ke bagian terkait
Foto Copy Dokumen Packing List dan Invoice untuk didistribusikan ke bagian WH, Admin WH, PPIC dan QC
Surat jalan serahkan pada Admin WH
Ijin kepada petugas Bea dan Cukai
Admin BC merapihkan dokumen BC 2.3 Impor dan membubuhkan tanggal, jam dan stempel petugas Bea dan Cukai pada lembar SPPB.
Cocokan Nomor Kontainer, Nomor Segel Kertas dan Nomor Segel Pelayaran Antara dokumen BC 2.3 Impor dengan Aktual
Bongkar dan Pengawasan
Setelah semua dipastikan benar dan di izinkan untuk bongkar oleh petugas Bea dan Cukai, dilanjutkan proses pembongkaran oleh WH yang di awasi oleh Petugas Bea dan Cukai
Laporan ke Petugas Bea dan Cukai
Setelah proses bongkar selesai semua segera laporkan kepada petugas Bea dan Cukai untuk segera diinput dan di tandatangani serta menyerahkan SP3K (Surat Pemberitahuan Pengeluaran Petikemas Kosong)
Masukan pada Buku Catatan Pabean
Input data pada Dokumen BC 2.3 Impor ke dalam Buku Catatan Pabean
Arsip Dokumen BC 2.3 Import
Setelah selesai di input dan ditandatangani, terima Good Receiving dari admin WH kemudian satukan dengan dokumen, segera di arsip pada odner yang tersedia


PROSES PENGELUARAN BARANG EKSPOR



Proses Pengeluaran Barang Untuk Ekspor
Terima dan cek dokumen BC 3.0
Admin BC menerima dokumen BC 3.0 yang meliputi NPE, PEB, Packing List dan Invoice dari Admin Ekspor, kemudian di print dan dicek kebenarannya antar dokumen, ,jika ada yang salah segera hubungi admin ekspor dan lakukan perbaikan
Foto Copy Packing List dan Invoice untuk Admin WH setelah sudah dicek, untuk membuat surat jalan
Kontainer masuk (kosong)
Kontainer masuk ke Kawasan Berikat, admin BC menerima Surat Jalan Kontainer beserta Segel Pelayaran, cocokan dokumen BC 3.0 dengan Surat Jalan Kontainer dan aktual Kontainernya beserta Segel Pelayarannya
Ijin kepada petugas Bea dan Cukai
Admin BC menyiapkan semua dokumen BC 3.0 dan membubuhi stempel Petuga BC pada lembar NPE dan membuat SP3K(Surat Pemberitahuan Pemasukan Petikemas Kosong) kemudian menyerahkan ke Petugas BC yang bersangkutan untuk minta izin muat barang ekspor
Proses muat barang ekspor
Setelah mendapatka izin dari petugas BC bisa mulai proses muat oleh WH dan diawasi oleh petugas BC yang bersangkutan
Validasi dan Penyegelan
Setelah proses muat barang ekspor selesai admin BC mencocokan hasil muat dengan packing list kemudian meminta tandatangan petugas BC pada lembar NPE dan minta izin untuk dapat menyegel kontainer menggunakan segel timah dan segel pelayaran
Pemberangkatan ekspor
Setelah proses penyegelan selesai dan dokumen sudah diisi semua, fotokopi semua dokumen BC 3.0 untuk di arsip dan serahkan dokumen asli kepada supir ekspor untuk digunakan sebagai dokumen pengurusan Pabean selanjutnya dan kontainer siap diberangkatkan
Masukan pada Buku Catatan Pabean
Input data pada Dokumen BC 3.0 Impor ke dalam Buku Catatan Pabean
Arsip Dokumen BC 3.0 Ekspor
Setelah mendapatkan NPE, PEB (BC 3.0), Packing List dan Invoice asli dari Admin Ekspor segera satukan dengan dokumen foto copyan dan arsip pada odner yang telah ditentukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )

MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja adal...